Skip to content
Home » Info » Review Control: Cerita Penuh Misteri dan Imajinasi

Review Control: Cerita Penuh Misteri dan Imajinasi

Control – Bagi yang tahu sebuah perusahaan developer Remedy, pasti kenal dengan karya bernama Max Payne, Quantum Break, dan juga Alan Wake. Ketiga game tersebut bisa dibilang menjadi salah tiga game terbaik. Kini, Remedy merilis sebuah game yang tak kalah dengan trilogi Max Payne, Quantum Break, dan juga Alan Wake, yakni Control. Game ini menampilkan kecanggihan teknologi real-time ray tracing dengan misteri yang dibalut dengan cerita yang tak kalah mendalam.

Control

Game ini mengaplikasikan teknologi real-time ray tracing dengan maksimal sehingga para gamers bisa melihat betapa realistisnya bayangan dan refleksi yang dihasilkan. Bagi para pemilik kartu grafis NVIDIA GeForce RTX, Control adalah game yang tepat untuk membuat kartu grafis mereka menunjukkan performa terbaiknya, terutama bagi kalian yang baru saja membeli seri RTX 3000. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas game besutan Remedy ini. Ikuti artikel Laptopnesia kali ini hingga akhir.

Storyline Control

Dalam game ini kalian akan berperan sebagai Jesse Faden yang mengunjungi sebuah kantor bernama the Federal Bureau of Control (FBC) yang mana merupakan agensi rahasia pemerintah yang beroperasi di kota Ney York. Namun, kantor ini hanya bisa ditemukan oleh mereka yang dengan sengaja mencarinya. Kedatangan Jesse Faden ke kantor organisasi tersebut bukanlah tanpa tujuan. Di sini ia mencari adiknya bernama Dylan Faden.

Control

Ketika mengeksplorasi gedung tersebut, Jesse bertemu dengan seorang janitor bernama Ahti yang menunjukkan jalan ke elevator. Namun, ketika menelusuri elevator, ia menemukan Direktur the Federal Bureau of Control bernama Zachriah Trench melakukan bunuh diri dengan sebuah service weapon. Kemudian, melihat senjata yang tergeletak tersebut, membuat Jesse penasaran dan mengambil senjata tersebut. Ternyata senjata itu merupakan sebuah benda bernama Object of Power Known yang merupakan senjata yang membawa Jesse ke Astral Plane.

Baca Juga  10 Speaker Gaming Terbaik untuk Pengalaman Gaming Baru 2021

Kekacauan yang terjadi di dalam departemen FBC ternyata disebabkan oleh sebuah entitas yang bernama The Hiss yang telah menguasai gedung tersebut. The Hiss tersebut mampu merasuki tubuh beberapa orang-orang penting di dalam organisasi tersebut. Di samping itu, ia mendapatkan sebuah kekuatan supranatural yang membuatnya bisa melakukan banyak hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Ditambah lagi ia dapat memanggil sebuah entitas bernama Polaris. Polaris membantu Jesse dengan memberikan informasi melalui pikirannya. Ditambah lagi dengan bantuan Polaris, ia memiliki kekuatan supranatural yang memungkinkan Jesse mengangkat benda tanpa harus menyentuhnya dan melemparkannya dengan kekuatan supranatural.

Gameplay dan Grafik

Sebagaimana yang kita ketahui dari seri-seri game besutan Remedy sebelumnya seperti Max Payne, Quantum Break, dan juga Alan Wake, developer asal Finlandia ini mampu memberikan gameplay dan cerita yang cukup segar di antara game-game lainnya. Game ini mengusung perspektif orang ketiga dengan engine yang dikembangkan oleh Remedy sendiri bernama Northlight. Engine ini pertama kali digunakan untuk game Quantum Break dan pengimplementasian pada game ini sangatlah impresif. Di dalam game ini kalian akan disajikan lingkungan penuh misteri dengan absurditas tak ada batas. Namun, ditengah konsep absurd yang misterius ini, kami menemukan ada beberapa kekosongan yang seharusnya diisi dengan baik oleh Remedy.

Control

Untuk mekanisme gameplaynya, kami acungkan dua jempol untuk game ini. Kalian bisa melakukan aksi-aksi dengan balutan kekuatan supranatural. Ketika menghadapi The Hiss, Jesse dibekali dengan senjata bernama Director’s Gun atau Service Weapon dan juga kekuatan telekinesis yang didukung oleh entitas bernama Polaris. Di sini kalian akan merasakan gameplay yang cukup interaktif. Kalian bisa melemparkan benda-benda tanpa harus menyentuhnya untuk menghajar musuh-musuh di dalam dunia game control.

Kemudian, aksi yang dilakukan Jesse dalam menghadapi The Hiss dilengkapi dengan properti atau benda disekeliling yang dapat dihancurkan, mulai dari tembok yang runtuh hingga puing-puing yang berantakan. Yang menjadikan Control ini layak dimainkan adalah dunianya yang terkesan luas. Meski game ini memiliki setting tempat yang berada di dunia yang tidak terbuka, map yang dihadirkan sangat luas. Dan, bisa dibilang, game ini mengusung konsep semi open world. Karena luasnya peta yang ada dalam game satu ini, kalian bisa melakukan fast travel.

Kesimpulan

Control memberikan angin segar diantara game-game dengan tema yang cenderung itu-itu saja. Game ini hadir dengan mekanisme gameplay yang inovatif dan juga cerita imersif yang penuh misteri. Tentu game ini bisa menjadi salah satu pilihan kalian apabila kalian baru gajian.

Spesifikasi Minimal Control

  • Butuh prosesor 64-bit and operating system
  • OS: Windows 7, 64-bit
  • Processor: Intel Core i5-4690 / AMD FX 4350
  • Memory: 8 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 780 / AMD Radeon R9 280X
  • DirectX: Version 11
  • Storage: 42 GB available space
  • Additional Notes: Additional Features: Widescreen support 21:9 / Remappable controls / Uncapped frame-rate / G-Sync / Freesync support

Spesifikasi Rekomendasi Control

  • Butuh prosesor 64-bit and operating system
  • OS: Windows 7, 64-bit
  • Processor: Intel Core i5-7600K / AMD Ryzen 5 1600X
  • Memory: 16 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 1660/1060 / AMD Radeon RX 580 | untuk ray tracing GeForce RTX 2060
  • DirectX: Version 12
  • Storage: 42 GB available space
  • Additional Notes: Additional Features: Widescreen support 21:9 / Remappable controls / Uncapped frame-rate / G-Sync / Freesync support

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *